Air Liur - Cairan Lengket dari Mulut

"Tidaaaaak!" kalian mungkin hanya akan berteriak selama teman yang dijuluki "tukang ciprat ludah" berbicara, tak ada cara untuk menghindari air liur yang menciprat dari tiap sudut mulutnya. "Ihh, jorok!" Tapi kenapa kalian merasa jijik dengan air liur orang lain, sedangkan dengan air liur sendiri tidak?

Air liur yang segar adalah cairan yang bersih

Air pada permen saat diisap, noda pada bantal saat tertidur, sesuatu berwarna putih di pinggiran mulut saat kita bangun tidur! Tidak lain dan tidak bukan adalah air liur.

Tanpa kita sadari, air liur terus keluar di dalam mulut, 24 jam sehari tanpa berhenti. Air itu dihasilkan oleh kelenjar air liur! Air liur biasanya keluar dari kelenjar parotis, kelenjar submandibula dan kelenjar sublingual kira-kira 1 - 2 liter sehari. Tapi ini belum seberapa jika dibandingkan dengan air liur sapi yang keluar 190 liter per hari. Wow!

Air liur merupakan cairan bersih yang mengandung banyak air; lengket karena kandungan lendir (mukus), garam, zat untuk mematikan bakteri, dan yang lainnya.

Jika air liur masuk ke dalam mulut, bakteri di dalam mulut akan bercampur dalam air liur. Selain itu, kalau kita terserang penyakit seperti flu, maka virus penyebab penyakit itu sudah bercampur, dan akan masuk melalui air liur. Inilah sebabnya kenapa kita harus merasa jijik kalau terkena air liur orang lain!

Air liur penjaga kesehatan

Jangan menganggap air liur itu kotor. Air liur yang mengalir di dalam mulut berfungsi untuk mencuci banyak sekali bakteri dan ampas makanan. Selain itu, dalam air liur terdapat zat yang membunuh bakteri berbahaya. Dengan kata lain, air liur merupakan bahan pembersih mulut.

Walaupun begitu, tidak baik jika kita melumurkan air liur saat digigit serangga atau nyamuk. Itu karena air liur yang terkumpul di dalam mulut mengandung lebih banyak bakteri berbahaya daripada zat pembunuh bakteri, sehingga bisa menyebabkan luka semakin parah.

Air liur memudahkan makanan dan minuman yang masuk ke mulut dihancurkan dan ditelan, serta membantu lidah untuk merasakan makanan. Selain itu, air dan mukus dalam air liur menutupi bagian dalam mulut sehingga tidak menyebabkan mulut kering dan terluka. Pada air liur juga terdapat antibodi untuk melawan penyakit, sel mati di dalam mulut, dan lainnya, sehingga kita bisa mengetahui keadaan kesehatan seseorang dan menangkap penjahat hanya melalui air liur yang tertinggal di puntung rokok.

MELUDAH, MENEMPELKAN DAN MENGALIRKAN! BERBICARA DENGAN AIR LIUR…
"Cuih-cuih", melihat kotoran lalu meludahinya. Saat melihat benda yang kotor atau tidak menyenangkan hati, orang pun meludahinya. Apakah itu dilakukan karena meludah dianggap membuang benda yang kotor? Jadi, bagian dalam mulut yang bercampur dengan bakteri keluar? Tapi suku Masai di Afrika justru meludah saat merasa sudah akrab atau bersahabat, atau untuk memberikan ucapan semoga beruntung.
"Srup-srup", menjilati pizza. Menjilati makanan enak memberi arti bahwa makanan itu "milikku"! Mengindikasikan bahwa makanan itu milik pribadi yang tidak boleh diambil orang lain.
"Tes-tes", melihat wanita cantik lalu meneteskan air liur. Meneteskan air liur berarti bahwa seseorang jatuh cinta saat melihat wanita cantik atau pria tampan! Saraf pengendali orang itu terangsang sehingga air liur keluar dengan sendirinya.

Jumlah air liur berbeda, tergantung dari umur dan waktu

Air liur biasanya paling banyak keluar saat sore hari, dan paling sedikit saat tidur. Itu karena saat kita tidur, air liur hanya diperlukan untuk melembutkan bagian dalam mulut. Jadi, kalau makan camilan dan tidak menggosok gigi sebelum tidur, kita akan mudah terserang karies gigi.

Air liur tidak berhubungan dengan keinginan kita, tapi diatur oleh saraf pengendali yang mengendalikan tubuh. Saat kita merasa tegang atau gugup, saraf ini membuat jumlah air liur menjadi sedikit. Maka ketika tegang, bibir kita mengering. Bukan itu saja, pada saat terserang xerosis mulut, produksi air liur menjadi sedikit dan membuat mulut kering. Penderita xerosis merasa sulit berbicara dalam waktu lama atau mengunyah makanan.

Kalau begitu, kenapa anak kecil banyak meneteskan air liur? Air liur yang keluar pada anak kecil sembilan kali lebih banyak daripada orang dewasa. Sehingga anak kecil tidak bisa menelan semuanya. Tapi kalau setelah umur bertambah masih meneteskan air liur seperti anak kecil, mungkin dia terserang penyakit. Tentu saja kalau meneteskan saat tidur atau saat terpesona, itu merupakan pengecualian.

Tuh kan! Air liur itu bisa menjadi penjaga yang kuat di pintu masuk tubuh, yang berguna untuk melindungi kesehatan tubuh kita lho. Jadi jangan pernah remehkan kinerja si cairan itu. Tetap ikuti blog ini untuk menguak kisah berikutnya!


Young, Yim Sook. Rang, Kim I. 2005. The Dirties Science in the World. Korea: Woongjin Think Big Co., Ltd.

Crescent)))

0 Response to "Air Liur - Cairan Lengket dari Mulut"

Post a Comment