Udara Memang Menekan

Kalian pasti pernah menulis menggunakan pulpen pada tembok ataupun kertas yang dilekatkan di tembok kan? Nah, kalian pasti bertanya-tanya mengapa lama kelamaan pulpen tersebut tidak mengeluarkan tinta padahal tinta masih penuh. Dan jika pulpen tadi digunakan untuk menulis pada kertas yang datar pasti menjadi berfungsi kembali. Bagaimana penjelasannya?

GAYA APUNG DI UDARA
Dalam suatu perlombaan melepaskan balon berisi udara ringan, balon seorang anak lelaki diisi penuh dengan gas, sedangkan balon adik perempuannya lembek tidak terlalu penuh. Balon manakah yang akan terbang lebih tinggi nantinya?

Balon memiliki gaya apung seberat jumlah udara yang didesaknya. Jadi memang balon yang ditiup lebih besar milik anak lelaki tadi akan bergerak naik lebih cepat. Namun, dengan berkurangnya tekanan udara karena semakin tinggi, maka tekanan gas dari dalam balon menjadi lebih kuat hingga balon tersebut meletus terlebih dahulu daripada balon lembek milik adiknya.

Balon yang tidak penuh dengan gas memang akan bergerak naik perlahan tidak secepat balon besar tadi, namun lebih tinggi karena masih dapat membesar dan dengan demikian mendapat tambahan gaya apung sampai akhirnya beratnya sama dengan udara yang terdesak. Balon ini akan turun dan mendarat, jika sebagian gas keluar melalui pori-pori dalam karet.

Balon cuaca pun hanya diisi sedikit gas. Dalam perjalanan naik ke ketinggian sampai 30 km, balon itu lambat laun menjadi bulat.

TEKANAN UDARA DAN AIR
Nah, jika kita menulis kartu pos pada dinding yang tegak lurus, apa sebabnya ballpoint tidak akan berbekas dan tidak mengeluarkan tinta?

Isi ballpoint mengandung tinta kental yang biasanya mengalir melalui peluru baja di ujungnya. Jika peluru itu dituliskan pada kertas, menempellah tinta pada kertas. Agar tinta mudah mengalir dan tidak terjadi kehampaan dalam isi ballpoint, terdapat lubang-lubang kecil guna menyamakan tekanan udara.

Jadi jika ujungnya dituliskan ke atas di dinding, tinta pun akan mengalir ke pangkal ballpoint sedangkan peluru di ujungnya terisi oleh lubang udara kecil tanpa tinta tadi. Sedangkan jika ballpoint itu dituliskan pada bidang datar yang membuat ujungnya ke bawah, lubang-lubang tadi lari ke pangkal membuat ujungnya dialiri tinta kembali.

BERLAYAR MENUNGGANGI UDARA
Mengapa sebuah gelas yang diletakkan di meja pengering yang agak miring, akan bergerak meluncur ke bawah setelah dicuci dengan air panas?

Udara yang terkurung dalam gelas yang masih panas juga menjadi panas dan akan memuai. Tetapi karena adanya kulit gelembung sabun yang halus, udara tidak dapat keluar melalui bibir bawah gelas. Tekanan udara dalam gelas tersebut membesar, kemudian mengangkat gelas dan meluncurkannya praktis tanpa gesekan.

Demikian pula halnya dengan kendaraan bantal udara seperti kapal tambang Hovercraft. Kapal itu berlayar menunggangi bantalan udara. Dalam hal ini, yang menghasilkan tekanan udara adalah propeler yang diarahkan ke bawah, sehingga mengangkat kapal itu ke atas dari darat ke air. Sedangkan gerakan majunya dilakukan oleh baling-baling yang dipasang di atas kapal.

TEKANAN UDARA YANG DIATUR
Pada tutup tangki bensin sepeda motor terdapat sebuah lubang udara yang kecil. Mengapa lubang ini sangatlah penting?

Dari tangki, bahan bakar akan mengalir ke dalam pengabut, kemudian tersedot ke dalam silinder sebagai campuran bahan bakar dan udara. Di sana uap bensin dipadatkan dan dibakar. Gas pembakaran yang memuai akhirnya menggerakkan torak beserta poros engkol. Gerakan ini oleh peralatan gerak dan rantai dialihkan ke roda belakang.

Andai kata lubang itu tidak ada, udara tidak dapat mengalir ke dalam tangki. Tekanan udara dalam ruang yang kosong dalam tangki akan berkurang dan tekanan udara luar akan menghambat mengalirnya bahan bakar ke dalam pengabut.

Sebagai perbandingannya, susu tidak akan mengalir keluar dari kalengnya jika kaleng hanya diberi satu buah lubang saja.

UDARA DIAM DALAM ARUS UDARA
Seorang anak merasa heran karena beberapa ekor lalat dengan tenang terbang berkeliling di bawah kap sebuah truk, walaupun dinding belakang mobil selalu terbuka selama perjalanan. Ia berpikir, apakah lalat itu terbangnya secepat mobil?

Walaupun tidak ada dinding belakang, bagian dalam truk itu merupakan ruang tertutup yang berisi udara diam karena masih ada dinding depan. Arus angin yang bertiup keras di luar pun, tidak akan sampai ke dalam ruang muatan itu. Lalat-lalat beterbangan di situ seperti di dalam kamar. Namun apabila angin luar masuk melalui dinding depan kap itu, lalat tidak akan bertahan di situ.

PUTARAN AKIBAT ANGIN
Dengan melihat menara derek putar di tempat pembangunan, mengapa kita bisa mengetahui arah angin?

Jika derek sedang tidak bekerja, demi keamanan pemunggahnya harus sejajar dengan arah angin dan dengan demikian bobot lawannya menentang arah datangnya angin. Derek tidak boleh dieratkan, agar seperti halnya penunjuk arah angin, selalu ada dalam kedudukan sesuai arah bertiupnya angin.

Sebaliknya, kincir angin harus dapat berputar sedemikian rupa, agar angin meniup baling-baling besarnya tepat dari depan. Kedudukannya diatur oleh baling-baling kecil di bagian belakangnya. Begitu angin berubah arah, baling-baling kecil ini bergerak beserta peralatan yang memutar bagian atas kincir dengan baling-baling besarnya hingga tepat menentang arah angin.

Nah, sekarang sudah tahu kan mengapa pulpen tadi tidak mengeluarkan tinta? Bukan cat pada tembok lah yang menjadi penyebabnya. Banyak orang mengira kalau cat inilah yang menyumbat aliran tinta menuju kertas atau tembok itu sendiri, termasuk saya sebelum mengetahui fakta ini. LOL. Jadi tetap ikuti blog ini untuk menguak fakta selanjutnya!


Press, Hans Jürgen. 1984. Rahasia Sehari-hari. Bandung: Angkasa.

Crescent)))

0 Response to "Udara Memang Menekan"

Post a Comment